Berangkat
dari peristiwa sebelumnya saya mengambil pelajaran, kunyit jangan berlebihan. yang
ada bukannnya sayur labu siam tapi sayur kunyit santan hahahaha. Untungnya
suami sebagai tester sangat mengerti dan turut memberi masukan yang sangat
berharga. Hingga sayur Labu Siam Santan yang ke-empat kalinya saya mampu
membuatnya tanpa kurang suatu apapun.
Salah
satu modal dari semua itu adalah hobby makan saya. Jadi, di mana ada sayur yang
sama dijual, saya akan beli dan menganalisa apa yang kurang dan akan
dikombinasikan dengan sayur yang sama buatan saya kelak. Nah ini saran saya,
kalau mau milih orang buat jadi tester pilihlah orang yang memiliki hobby
makan, haahaha.
Ketika
belum memiliki anak, fokusnya ke makanan yang diinginkan suami. Bertanya
sebelum beliau pulang dari kantor “Mau dimasakin apa?”. Dan dengan sigap segera
meluncur ke pasar, terkadang juga ke swalayan. Namun sesungguhnya tidak ada
ibu-ibu yang mampu menolak pesona keindahan pasar dengan segala kemurah
meriahan yang ditawarkannya, hemat booo.
Lain
halnya dengan situasi saat memiliki satu balita. Tante menganjurkan agar anak
pertama saya diberikan MP-ASI instan agar simpel namun dengan gizi yang cukup (berhubung
saya termasuk kategori working mom, biar
tidak repotlah maksud beliau). Namun, entah kenapa saat itu sama sekali tidak
ada keinginan untuk mengikuti anjuran tersebut. Jika misalnya selama 2 bulan
anak hanya diajarkan makan makanan instant, walaupun dengan beragam varian rasa
tetap saja terksturnya berbeda dengan makanan versi aslinya.
Saya
membayangkan sendiri, bagaimana seandainya bertukar posisi dengan bayi saya
saat itu. Setiap makanan yang saya berikan terlebih dahulu sudah melalui uji
rasa oleh saya. Tekstur bubur instant rasanya lebih ke biskuit dan susu. Rasa
manisnya kurang alami. Lain halnya dengan buah-buahan yang dilembutkan, rasa
manisnya alami dan sedikit segar di lidah. Jelas saya lebih memilih makanan
alami. Peralatan yang saya beli pertama kali jauh sebelum anak pertama berusia
6 bulan adalah Grinder Tools.
Fungsinya salah satu adalah agar mengurangi pemakaian blender dalam pembuatan
MP-ASI.
(bersambung…)
0 komentar:
Posting Komentar