![]() |
Ilustrasi : Pixabay |
Pagi
itu berangkat sendiri, karena kebetulan ayahnya anak-anak juga sedang dalam
kegiatan kantor. Meninggalkan anak-anak
dan suami untuk sementara dalam jangka waktu 12 jam. Tiba di sebuah ruangan
dingin, dan beberapa lainnya dengan niat dan tujuan yang satu. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan PPA (Pola Pertolongan Allah) angkatan ke-9. Beberapa jam
dimulai, masih terasa biasa saja hingga sesuatu yang menyesak, menghentak dan
menusuk dada ketika sebuah kalimat terdengar :
“Jika kamu melakukan sesuatu yang salah hanya
karena kamu tidak percaya bahwa Allah adalah satu-satunya penolongmu. Bagaimana
bisa kamu terlepas dari sebuah kesulitan?”
Adalah sebuah jawaban dari
perjalanan yang melelahkan, bahwa Dia yang di-Atas sesungguhnya juga sedang
rindu untuk menyapa. Air mata terus mengalir tanpa henti. Menyesal, malu dan
rindu berbaur menjadi satu. Bukankah itu yang selalu diminta? Never let me alone God, don’t ever go far
from me, I’m nothing without You.
Kembali
ke rumah dengan rasa yang baru. Mata jiwa kasih yang semakin bertambah. Tubuh
mungil duduk di pangkuan sembari berbisik diiringi kecupan di pipi dan pelukan
hangat “Ibu…kemana saja?”.
0 komentar:
Posting Komentar